Semua pihak didorong untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan, seperti angin, matahari, air, dan biomassa.
SelengkapnyaAktivis dan Mahasiswa Kalimantan Timur yang terdiri dari JATAM Kaltim, WALHI Kaltim, FH Pokja 30 Kaltim, FNKSDA, dan Mahasiswa/i Papua melakukan aksi merespon korban lubang bekas tambang yang tidak me
SelengkapnyaBanjir masih jadi persoalan klasik di Samarinda yang hingga 2020 ini masih belum tuntas. Beberapa upaya dilakukan, termasuk diantaranya pengerukan dan normalisasi Sungai Karang Mumus yang dilakukan sa
Selengkapnya6 September 2020, lubang tambang kembali merenggut nyawa. Tidak tanggung-tanggung, dua anak menjadi korban. Kedua anak tersebut berinisial MRS (15 tahun) dan MAPS (14 tahun).
Selengkapnya