Minggu, 5 Mei 2024

Wawali Rusmadi Bacakan Sambutan Mendagri di Peringatan Hari Otonomi Daerah

Koresponden:
Alamin
Kamis, 25 April 2024 16:10

Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso saat pimpin upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-XXVIII tahun 2024/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-XXVIII tahun 2024 digelar di halaman parkir Balai Kota Samarinda, Kamis (25/04/2024). 
 
Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso hadir dan bertindak sebagai inspektur upacara.
 
Kegiatan itu diikuti oleh seluruh pejabat, pegawai ASN dan Non ASN yang ada di lingkungan Balai Kota Samarinda.
 
Peringatan Hari Otonomi Daerah tahun 2024 ini mengangkat tema " “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Yang Sehat”.
 
Tema ini dipilih untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran Pemerintah Daerah akan amanah serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di tingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
 
Rusmadi saat membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian menyebut bahwa, perjalanan kebijakan otonomi daerah selama lebih dari seperempat abad merupakan momentum yang tepat bagi kita semua untuk memaknai kembali arti, filosofi dan tujuan dari otonomi daerah.
 
“Otonomi daerah merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan Masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan filosofi otonomi daerah dilandaskan pada prinsip-prinsip dasar yang tertuang dalam pasal 18 UUD 1945,” jelasnya.
 
Menurut Mendagri, setelah 28 tahun berlalu, otonomi daerah telah memberikan dampak positif, berupa meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan Fiskal Daerah.
 
Kepada daerah-daerah otonom baru telah berhasil meningkatkan PAD dan kemampuan fiskalnya.
 
Peningkatan tersebut diharapkan agar dimanfaatkan untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan rakyat, sehingga dapat meningkatkan angka IPM, menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan konektivitas serta akses infrastruktur yang baik dan lain-lain.
 
Menurut Tito Karnavian, kepada daerah yang kemampuan PAD dan fiskalnya baik tetapi IPM-nya masih rendah, angka kemiskinan masih cukup tinggi dan akses infrastruktur belum baik, perlu kiranya melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa penyusunan program dan kegiatan dalam APBD agar tepat sasaran, efektif serta efisien.
 
Perjalanan otonomi daerah telah mencapai tahap kematangan untuk melahirkan berbagai terobosan kebijakan bernilai manfaat dalam rangka identifikasi dan perencanaan wilayah-wilayah yang berpotensi dikembangkan secara terintegrasi, yang kemudian membentuk aglomerasi kegiatan perekonomian dan terhubung antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.
 
Dia menilai, Implementasi pengembangan wilayah perlu dilakukan melalui pendekatan kebijakan yang berkelanjutan dan implementasi regulasi Ekonomi Hijau, dimana penyelengaraan pemerintahan daerah dan pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memperhitungkan aspek keadilan sosial dan pelestarian lingkungan. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews