DIKSI.CO, SAMARINDA - Pasca insiden abrasi lahan di bawah Jembatan Mahkota II pada Minggu (25/4/2020) kemarin, Wali Kota Samarinda, Andi Harun langsung mengambil langkah tegas penutupan arus lalu lintas konstruksi jembatan terpanjang di Kota Tepian itu.
Meski dengan tegas arus lalu lintas di Jembatan Mahkota II ditutup, namun Camat Palaran, Suwarso menyampaikan kalau masih saja ada warga yang membandel dengan memindahkan barrier pembatas jalan.
"Tadi pagi saya pantau masih ada yang coba lewat, dengan menggeser barier," tuturnya siang tadi.
Aksi masyarakat yang membandel ini tentu disesalkan Suwarso, sebab penutupan ruas jalan dilakukan untuk menghindari memburuknya konstruksi jembatan dengan usia pembangunan lebih dari 12 tahun itu.
"Ini dilakukan ya untuk keselamatan masyarakat," sambungnya.
Dengan tegas orang nomor satu di Kecamatan Palaran ini pun mengimbau agar masyarakat tak lagi membandel dan mematuhi serta memahami betul keputusan pemerintah yang telah ditetapkan.
"Kan ada jalur alternatif di Teluk Bajau juga bisa dilalui, meski kondisinya masih satu jalur tapi tetap bisa dilalui dua arah dan cenderung lebih aman," terangnya.