GULIR KEBAWAH UNTUK MELIHAT BERITA
Trending

Prabowo Ingatkan Kader Gerindra: Kekuasaan Bukan Tujuan, Tapi Alat untuk Sejahterakan Rakyat

DIKSI.CO – Presiden Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra menegaskan kembali pesan penting kepada seluruh kader dan pimpinan partainya bahwa kekuasaan bukanlah tujuan akhir dari perjuangan politik.

Menurutnya, kekuasaan harus dijadikan alat untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan bangsa.

Pesan tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan taklimat politik kepada jajaran pimpinan dan kader Partai Gerindra di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (8/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Prabowo berinteraksi langsung dengan para kader yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia.

“Kekuasaan harus digunakan untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan, sebab kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk berbuat baik bagi bangsa dan rakyat. Kita ingin Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” kata Prabowo dalam sambutannya seperti dikutip dari Antara.

Kebijakan Harus Berpihak kepada Rakyat

Di hadapan para kader, Prabowo menekankan bahwa setiap kebijakan yang dibuat oleh pimpinan maupun anggota Partai Gerindra di berbagai tingkatan harus selalu berpihak kepada rakyat.

Menurutnya, kekuasaan yang dimiliki pejabat publik maupun partai tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, melainkan untuk kepentingan bangsa secara menyeluruh.

“Setiap kebijakan yang kita ambil harus lahir dari semangat pengabdian, bukan ambisi pribadi. Kita ada di panggung politik karena ingin mengabdi kepada rakyat,” ujarnya.

Prabowo juga mengingatkan kembali tentang makna kepemimpinan sejati.

Ia menilai bahwa seorang pemimpin sejati adalah mereka yang benar-benar memahami kondisi bangsanya, bukan hanya menilai sesuatu dari rasa suka atau tidak suka semata.

“Seorang pemimpin sejati harus memahami keadaan bangsanya. Tidak cukup hanya dengan rasa suka atau tidak suka, tetapi harus mengetahui arah perjuangan bangsa,” tegasnya.

Menegaskan Amanat Konstitusi

Dalam taklimat tersebut, Prabowo juga menekankan pentingnya menjadikan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai pedoman utama dalam menyusun kebijakan ekonomi nasional.

Ia membacakan kembali isi pasal tersebut yang menekankan prinsip kekeluargaan, demokrasi ekonomi, dan kemakmuran rakyat.

Pasal 33 UUD 1945 mengatur bahwa perekonomian nasional disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara, sedangkan bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Prabowo menegaskan, amanat konstitusi tersebut harus menjadi landasan moral dan politik bagi seluruh kader Gerindra dalam berjuang di pemerintahan maupun parlemen.

“Pasal 33 adalah jantung ekonomi Pancasila. Di situlah cita-cita kemandirian dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia digariskan. Kita tidak boleh menyimpang dari amanat itu,” ujarnya menegaskan.

Suasana pertemuan di Padepokan Garudayaksa berlangsung hangat dan penuh semangat kekeluargaan.

Seluruh kader Gerindra yang hadir mengenakan pakaian seragam khas partai, baju safari putih dan celana krem dengan kopiah hitam untuk kader laki-laki.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengingatkan para kader agar tetap rendah hati, disiplin, dan menjaga integritas di tengah berbagai tantangan politik yang dihadapi.

Ia menegaskan, kekuasaan yang diperoleh melalui amanah rakyat harus dijaga dengan tanggung jawab besar.

“Kita harus ingat, rakyatlah yang memberi kepercayaan kepada kita. Maka gunakanlah kekuasaan itu untuk kebaikan, bukan untuk kesombongan,” katanya.

Beberapa jajaran pimpinan dan kader Partai Gerindra yang juga menjabat di pemerintahan hadir dalam kegiatan tersebut.

Di antaranya Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Ketua Fraksi Gerindra DPR RI sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono, serta Ketua Komisi IV DPR RI Situ Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto).

Kehadiran mereka menandakan soliditas internal Partai Gerindra di bawah kepemimpinan Prabowo.

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Prabowo juga menegaskan bahwa kekuatan partai politik terletak pada loyalitas dan dedikasi kader terhadap perjuangan ideologis, bukan sekadar posisi di pemerintahan.

Menutup arahannya, Prabowo mengajak seluruh kader Gerindra untuk menatap masa depan bangsa dengan optimisme dan kerja keras.

Ia menekankan bahwa perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang makmur dan berdaulat membutuhkan kesatuan langkah antara pemerintah dan rakyat.

“Jangan pernah berhenti berjuang untuk rakyat. Indonesia harus menjadi bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri, adil, makmur, dan sejahtera. Itu cita-cita kita sejak awal,” pungkasnya. (*)

Back to top button