Jumat, 3 Mei 2024

IKN Bakal Terapkan Transportasi Cerdas, Tim Penyusun Siapkan Sistem Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan

Koresponden:
Er Riyadi
Jumat, 15 Juli 2022 7:25

Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN

DIKSI.CO, SAMARINDA - Ibu Kota Nusantara (IKN), bakal menerapkan sistem transportasi cerdas atau ITS.

Hal itu disampaikan Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN, saat menghadiri Webinar ITS Indonesia, membahas rancangan transportasi cerdas di IKN.

“Saya berharap ITS dapat menjadi sistem yang implementable dan doable serta mampu menjawab tantangan di masa depan IKN dengan mengadaptasi teknologi mutakhir, internet of things," kata Bambang, Kamis (14/7/2022) kemarin.

Menurut Bambang, pengembangan transportasi cerdas di IKN, mesti memperhatikan beberapa hal, seperti integrasi ITS dengan rencana induk transportasi berkelanjutan di Nusantara, menjawab tantangan teknologi transportasi.

Selain itu ITS mesti menerapkan teknologi yang sesuai kapasitas institusi.

“Jangan sampai terjadi ketergantungan kepada satu ahli atau perusahaan tertentu. Transfer teknologi harus menjadi bagian dari capacity building," paparnya.

"Pelaksanaannya harus melibatkan institusi lokal utamanya kampus akademis yang diharapkan bisa mengembangkan lebih lanjut teknologi," lanjutnya.

Dalam rencana induk IKN, angkutan umum akan jadi tulang punggung transportasi.

Ada 4 koridor angkutan umum yang bakal diterapkan, di antaranya koridor regional menggunakan kereta regional dan juga tol.

Lalu ada koridor primer dengan kereta dalam kota, koridor sekunder menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) listrik, dan koridor tersier menggunakan kendaraan listrik otonom (Autonomous EV), sepeda, dan bus feeder.

Sementara itu, Resdiansyah, Pemimpin Tim Penyusun Rancangan ITS di IKN, mengungkap pihaknya sudah mengajukan delapan sistem transportasi cerdas untuk IKN.

Mulai dari Advanced Traffic Management Systems (ATMS), Advanced Public Transportation System (APTS), Incident Management System (IMS), Electronic Payment System (APS), Advanced Traveller Information System (ATIS), Advanced Parking Management System (APMS), Commercial Vehicle Operation System (CVOS), dan Autonomous Driving System (ADS).

Namun kendalanya, menurut Resdiansyah tidak semua teknologi transportasi cerdas yang diajukan bisa diadopsi sepenuhnya di IKN.

Beberapa hambatan mengancam seperti kondisi geografis, perencanaan infrastruktur, hingga sumber daya manusia dan perubahan perilaku mengemudi.

“Tantangannya tidak mudah tetapi tidak ada yang sulit, ini hanya menjadi tantangan yang cukup serius terutama sumber daya manusianya,” jelas Resdiansyah.

Dengan mempertimbangkan target dan tantangan yang ada, sistem pengendali lalu lintas cerdas direncanakan akan menjadi teknologi ITS pertama yang dikembangkan di IKN khususnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

“Kita akan melompat ke generasi ke-4 (teknologi pengendali lalu lintas) di awal karena simpul lalu lintas masih di bawah 100 dan segera kita akan menuju ke digital twin traffic controller yang berbasis artificial intelligence," jabarnya.

Resdiansyah menambahkan transportasi IKN akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan yang dipasang di seluruh IKN untuk mengumpulkan data.

"Kemudian data yang telah dikumpulkan akan disimulasikan sehingga bisa dilakukan modelling untuk mengefisiensikan setiap detik lalu lintas di IKN," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews